Rabu, 07 November 2012

MEMORY
Seakan baru aja kemaren aku masuk sekolah SD. Namun ternyata telah 13 tahun yang lalu........
Kini memori dalam ingatanku semakin redup,,, dan hampir redup. Keceriaan dan tertawa lepas kini mulai hilang. Semuanya berubah serius.
Bahkan aku takut kehilangan semua memori waktu SD dulu...
Aku punya 24 teman, semuanya baik padaku, persainganpun gak tampak jelas walaupun emosi masih labil namun selalu berusaha menjadi orang dewasa untuk mengendalikannya.
Mulai mengenal satu sama lain, tukeran kado. Seakan dunia itu penuh dengan kebahagiaan tanpa beban sedikitpun.
Masa yang membuat aku mulai mengerti sosok seorang teman. Bermain tanpa lelah, bermain bepe2an, membeli premen loli kalo dijilat bikin biru lidah, mengisi biodata pada kertas loselip temen, kalo gak ngisi berarti gak gaul. Semua kenangan itu akan tersimpan erat dalam hidup ini.
Terkadang aku berpikir ingin seperti dulu, walaupun kenyataannya tak mungkin bisa terjadi. Itu hanya masa anak2 sedangkan sekarang aku ada pada masa remaja akhir tinggal beberapa tahun lagi menjadi seseorang yang dewasa.
Mulai memasuki remaja awal, masa dimana aku mulai tertarik pada lawan jenis... aku takut salah jatuh cinta. Yang akhirnya akan membawaku pada jurang kehidupan.
Tersirat dalam benak, bagaimana perubahan dalam diriku... apakah ini cinta???? Malu bertemu sama orang yang aku sukai, hati ini berdekup kencang jika dia berada disisiku, mata ini tak mampu menatapnya walaupun aku ingin melihat wajahnya, mencari2 tanggal lahir dia berapa. Semuanya begitu konyol.
Hanya 1 hal yang bisa aku lakukan pada saat itu, menulis Diari dan Mulai berani cerita sama temen. semua itu indah bagiku, hingga tak bisa terungkapkan.
Sangat berbeda ketika mulai memasuki usia Remaja,,  kini tak ada keraguan lagi dan lebih percaya diri, mempunyai banyak teman satu hal yang seakan wajib, mempunyai teman bermain yang pas kasarnya klop2an.
Masa ini mulai memuncaknya emusional dalam jiwa.... seakan menjadi raja. Dunia dikendalikan olehnya. Masa ini juga penuh dengan kesetiakawanan.
Ketika teman tersakiti maka kita juga merasakanya.... bahkan bisa lebih parah, membalas sakit hatinya mungkin akan membuatnya merasa lebih baik.... entah apa untungnya seperti itu.
Terkadang semua perbuatan konyol,, namun memberikan bekas yang kuat dalam hidup ini. Terkadang memang benar hidup itu untuk tua dan berpura2 dewasa untuk menjalankannya, disisilain berpura2 seperti anak kecil untuk menghindarinya......

By: Ani Susanti
Bandung,08 Nopember 2012