MEMORY
Seakan baru aja kemaren aku masuk
sekolah SD. Namun ternyata telah 13 tahun yang lalu........
Kini memori dalam ingatanku semakin
redup,,, dan hampir redup. Keceriaan dan tertawa lepas kini mulai hilang. Semuanya
berubah serius.
Bahkan aku takut
kehilangan semua memori waktu SD dulu...
Aku punya 24 teman, semuanya baik padaku, persainganpun gak
tampak jelas walaupun emosi masih labil namun selalu berusaha menjadi orang
dewasa untuk mengendalikannya.
Mulai mengenal satu sama lain,
tukeran kado. Seakan dunia itu penuh dengan kebahagiaan tanpa beban sedikitpun.
Masa yang membuat aku mulai mengerti
sosok seorang teman. Bermain tanpa lelah, bermain bepe2an, membeli premen loli
kalo dijilat bikin biru lidah, mengisi biodata pada kertas loselip temen, kalo
gak ngisi berarti gak gaul. Semua kenangan itu akan tersimpan erat dalam hidup
ini.
Terkadang aku berpikir ingin seperti
dulu, walaupun kenyataannya tak mungkin bisa terjadi. Itu hanya masa anak2
sedangkan sekarang aku ada pada masa remaja akhir tinggal beberapa tahun lagi
menjadi seseorang yang dewasa.
Mulai memasuki remaja awal, masa
dimana aku mulai tertarik pada lawan jenis... aku takut salah jatuh cinta. Yang
akhirnya akan membawaku pada jurang kehidupan.
Tersirat dalam benak, bagaimana
perubahan dalam diriku... apakah ini cinta???? Malu bertemu sama orang yang aku
sukai, hati ini berdekup kencang jika dia berada disisiku, mata ini tak mampu
menatapnya walaupun aku ingin melihat wajahnya, mencari2 tanggal lahir dia
berapa. Semuanya begitu konyol.
Hanya 1 hal yang bisa aku lakukan
pada saat itu, menulis Diari dan Mulai berani cerita sama temen. semua itu
indah bagiku, hingga tak bisa terungkapkan.
Sangat berbeda ketika mulai memasuki
usia Remaja,, kini tak ada keraguan lagi
dan lebih percaya diri, mempunyai banyak teman satu hal yang seakan wajib,
mempunyai teman bermain yang pas kasarnya klop2an.
Masa ini mulai memuncaknya emusional
dalam jiwa.... seakan menjadi raja. Dunia dikendalikan olehnya. Masa ini juga
penuh dengan kesetiakawanan.
Ketika teman tersakiti maka kita
juga merasakanya.... bahkan bisa lebih parah, membalas sakit hatinya mungkin
akan membuatnya merasa lebih baik.... entah apa untungnya seperti itu.
Terkadang semua perbuatan konyol,,
namun memberikan bekas yang kuat dalam hidup ini. Terkadang memang benar hidup
itu untuk tua dan berpura2 dewasa untuk menjalankannya, disisilain berpura2
seperti anak kecil untuk menghindarinya......
By: Ani Susanti
Bandung,08 Nopember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar