Rabu, 15 Agustus 2012




HAHAHAHA

 Bandung, 14 Juni 2012
By Ani Susanti
Malam kamis. Saat itu memuatku begitu semangat, bergerak tanpa ragu. Menggerakan tanganku ke depan kemudian ke belakang, terus di ulang seperti itu, hufzzzz desah nafas ini keluar hingga aroma kentutku terasa.... sitttt bau banget.
Aku jongkok dengan kaki yang hampir mengeras, melihat air turun dari pancuran indah yang tertutup pelastik. Aku tarik kedua tangannya. Lalu aku masukan dia kedalam air. Hingga seluruh tubuhnya basah. Dan kedua kaki itu aku basahi juga.
Tak tega memang melihat semuanya basah.
Malam itu sangat dingin, aku melindunginya dengan dekapan yang begitu erat, mengelilingi semua badannya, dan aku meremasnya. Tanpa ragu aku menidurkannya. Oh......... bajuku beristirahatlah kau di ember yang kecil itu.
Malam begitu cepat berganti, hari ini dimana nyaliku akan ku pertaruhkan.
Tidak !!!!!!
Begitu semangatnya aku dan teman2,, melangkahkan kaki seindah mungkin. Tersenyum seolah ketakutan itu tak ada bagiku. 
Bis DAMRI membawa tubuhku pergi, membawa teman2 pada tawa yang tak bisa tertahankan. Sial aku paling gax bisa naik bis tanpa keresek hitam.... (nyaliku menciuttt seakan perut ini tertonjok besi tajam... ).
Aku bersebelahan dengan Ai Yanti salah satu teman dekatku di kelas. Dia begitu ceria.... (sial gengsi banget kalo mulutku mengeluarkan sesuatu di dalam bis ini ) Ya “MABOK”.
Perjalanan begitu terasa bagaikan sundutan api ditanganku. Sakit....
Berbeda dengan 2 orang temanku yang lain Atin dan Ema. Mereka menikmati perjalanan,, (enak bisa bersosialisasi dengan Bis... suatu harapan bagiku,, walaupun harapan itu telah berubah menjadi arang yang hitam).
Ai tak berkata apapun di dalam mobil, aku kira dia juga menikmatinya. Serasa mulut ini pengen teriak (Hentikan semua ini ..... Turunkan aku) tiba2 Bis berhenti, kami turun. Dengan langkah yang begitu tak di ragukan lagi. Ai berkata “aaaaa....anter ke WC..”. oh ku kira dia tak tahan.... hahahaaa oOoOoOOOOooooooo sesuatu keluar dari mulutnya, ahahaaaaaa tangga mesjid yang begitu indah dihiasi bubur wangi yang berwarna coklat......
Selsai sudah penderitaan mu i..... hahaaaa
Sial ketawaku tak terhentikan,,, oh TIDAk !! sesuatu pasti bakal terjadi pada ku...... Entah lah. Seakan kaki ini tak sanggup bergerak.
HENTIKAN Ema, Atin, Ai............ !!!!!
Tangga indah berjalan bagaikan Naga Hitam yang mengeluarkan api..... (Sial tangga itu tak berhenti terus seperti itu.... Menurunkan Derajatku..... )
Orang moderen menamainya Eskalator..... (hufzzzzzz..... NDESO banget.... seakan dunia ini berhenti ,,, Menakutkan)
            Entahlah betapa takutnya diriku, melihat semuanya tertawa. Perlahan aku angkat kedua kaki ini.. sulit memang untuk aku ungkapkan. Semua rambut di tubuhku berdiri. Jantungku seakan berhenti berdetak. Bisikan itu terasa di telinga “Jangan Lakukan Ini Bahaya !”.
            Kaki ini tiba2 berhenti. Sial aku tertinggal, mereka udah hampir nyampe atas. Aku berfikir sejenak. Melihat wajah Atin dan Ai yang begitu bahagia melihat raut muka ku... aku malu nyaliku begitu menciut. Pengen teriak “HENTIKAN TANGGA ITU” (namun harapan ini tak akan mungkin)
            Aku menatap wajah Ema,, dia begitu terlihat panik... memacuku untuk mencoba. Perlahan aku lihat tangga itu, kepalaku pusing. Kakiku kaku.. bisikan itu mulai hilang. Dengan penuh keringat di tubuh dan mukaku. Aku berhasil mencobanya. Hingga aku tak takut lagi dengan tangga hitam yang seakan mengeluarkan Api.
            Saat ini aku begitu serasa ada dalam dongeng. Setelah keberanian itu mulai muncul kembali. Aku ingin mencoba hal baru. “Em, turun naik Box itu... “
            Ema pun menyahut perkataan ku, “Ship,,,”
            Betapa penasarannya aku. Kita melangkahkan kaki dan masuk pada Box yang sama... Box itu tertutup.... Jantungku seakan mau lepas....
            Hari ini nyaliku memang ku pertaruhkan tapi hari ini juga Pertemanan begitu terasa. Hingga aku berfikir di dalam Box bahwa “Rasa takut akan muncul jika kita mempercayainya begitu pula dengan keberanian”.

imaGe
Hem... selalu jaga image cape,, rasa ditendang-tendang.. disingkirkan (sial banget lah). Selalu bersikap manis, sopan tapi menyakitkan.
Hari ketika aku diacuhi orang ditendang2,, lagi2 gara2 kebodohan yang aku miliki. Mereka begitu enaknya berkata-kata,, (bikin aku down). Aku emang tak mahir dalam pelajaran itu ,, (TAFSIR).
Gile banget aku sama sekali tak dianggap saat aku menyahut pertanyaan teman sekelompok...
E        : “yang kelompok satu siapa ?” (tungak-tengok nyari orang)
Aku    : “abi teh... (nada lembut, perlahan ) waw diacuhin gila.. (gembel banget serasa gak dianggap).
E        : (plarak plirik nyari orang ... oh... sama D)
Aku    : “kapan mau ngrjain ka? (berharap dia nengok,, paling gak lihat muka)” ekh gembel gile dia malah ngomong sama orang yang jauh... sedangkan aku yang nanggapin omongannya gax di tengok sama sekali.... (Rabun kali ye dia).
          Aku kesel tingkat pedesaan.. kenapa hidup aku mesti begini..? semua orang tak peduli. Semua orang di dunia ini muka dua.
          Nyampe akhirnya aku fikir tak ada gunanya ngomong sama orang yang gak ngehargain perasaan orang, atau Dia TULI kali ye...
Hari terus lanjut...
Dunia ini memang telah berubah, mungkin aku sendiri sering melakukan hal seperti itu. Lebih mentingin orang2 yang aku anggap penting namun sebenarnya orang itu gax penting2 banget dalam hidup aku.
Hal yang paling bodoh dalam hidup ketika kita memandang penting orang yang belum jelas exspresinya. Sedangkan orang yang benar2 dihadapan kita kita acuhkan.
Cukup aku yang nerasain.... bersikap baiklah pada orang terdekat kita. Penyesalan bakal terjadi ketika orang yang menganggap kita penting tak percaya lagi pada kita.
Bandung ,25 Mei 2012 BY: Ani Susanti